RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
Syarif Hidayatullah
Pendidikan
Fisika FMIPA UNM
Tahun 2014
Abstrak.
Telah dilakukan percobaan mengenai rankaian seri dan
paralel. Percobaan tersebut merupakan salah satu unit dalam praktikum fisika
dasar 2. Percobaan mengenai rangkaian seri dan paralel dilakukan dengan tujuan
untuk melatih mahasiswa terampil dalam merancang rangkaian susunan seri dan
paralel resistor, terampil dalam menempatkan dan menggunakan basic meter, membedakan
fungsi susunan resistor seri dan paralel, memahami prinsip hokum-hukum
kirchoof, dan memahami karakteristik rangkaian seri dan nrangkaian paralel
resistor. Untuk melakukan percobaan tersebut dibutuhkan alat-alat berupa power
supply AC/DC, resistor dengan nilai yang berbeda (dalam percobaan digunakan dua
resistor), Basicmeter 90, dan kawat penghubung. Percdobaan ini dilakukan dengan
dua kegiatan, yakni kegiatan pertama untuk susunan seri dan kegiatan kedua
untuk susunan paralel. Adapun sekilas mengenai prosedur kerja yakni, yang
pertama adalah memastikan semua perangkat percobaan telah tersedia dan
berfungsi dengan baik, setelah itu semua perangkat percobaan dirangkai dengan
baik dan benar (tentunya melalui pengawasan dan bimbingan dari asisten). Untuk
kegiatan pertama dua buah resistor dengan nilai yang berbeda dirangkai secara
seri. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran tegangan dan kuat arus
pada masing-masing resistor. Untuk kegiatan dua sama dengan kegiatan pertama,
hanya saja kegiatan dua resistor disusun secara paralel. Berdasarkan percobaan diperoleh kuat arus (I) =
, pada perhitungan teorinya I=
mA. Dan untuk tegangannya, pada praktikum
diperoleh tegangan sumber (Vs) = 3 V pada perhitungan teorinya diperoleh Vs=
V dan
pada praktikum diperoleh Vs=
V Pada kegiatan 2 dimana susunan parallel
resistor, pada tegangan sumber 3V
diperoleh perhitungan teorinya sebesar
sedangkan
pada perhitungan praktiumnya diperoleh
. Sehingga dapat dikatakan percobaan ini telah sesuai dengan teori. Dari hasil percobaan disimpulkan
bahwa pada rangkaian seri, resistor akan berfungsi membagi tegangan sedangkan pada susunan paralel resistor berfungsi membagi arus listrik.
KATA KUNCI: rangkaian
seri dan paralel,
fisika dasar 2,
resistor, kuat arus, tegangan, seri, paralel
PENDAHULUAN
Fisika
merupakan salah satu cabang ilmu dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam yang
membutuhkan eksperimen atau percobaan untuk membuat atau meneliti keabsahan
sebuah teori. Salah satu pembahasan dalam Fisika yakni mengenai rangkaian
listrik. Pada rangkaian listrik terdapat dua jenis rangkaian yang kita kenal,
yakni rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Rangkaian seri
adalah rangkaian yang cara kerjanya membagi arus yang dihasilkan melalui
komponen lain. Sedangkan Rangkaian
Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara berderet (paralel). Lampu yang
dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama.
Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsisebagaimana mestinya. [1]
Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsisebagaimana mestinya. [1]
Percobaan
kali ini dilakukan untuk membedakan antara kedua jenis rangkaian listrik di
atas. Selain itu diketahui bahwa penerapan pemasangan lampu penerangan rumah
tangga tak lepas dari penerapan konsep kedua jenis rangkaian ini. Percobaan ini
dianggap penting karena masing-masing rangkaian mempunyai kelemahan dan
kelebihan tersendiri yang harus diperhatikan dalam hal penggunaannya di
kehidupan sehari-hari. Untuk
membedakan kedua rangkaian ini harus dilakukuan
pengukuran kuat arus dan tegangan terhadap masing-masing rangkaian. Sehingga
adapun Metode
eksperimen pada kegiatan 1, terlebihi dahulu kita merangkai alat dengan
susunan seri 2 resistor kemudian melakukan pengukuran pada tegangan
masing-masing resistor, untuk mengukur tegangan digunakan voltmeter,
selanjutnya mengukur arus yang mengalir melewati masing-masing resistor dan
terakhi mengukur tegangan sumber yang berbeda. Pada kegiatan 2 metodenya,
kita
memulai
dengan membereskan rangkaian
seri
tadi
sehingga
kita
dapat merangkai
lainnya,
yakni merangkai alat dengan susunan paralel 2 resistor.
Setelah rangkaian
siap,
kita
melakukan pengukuran tegangan pada masing-masing resistr. untuk mengukur tegangan digunakan voltmeter kemudian
mencatat hasil yang diperoleh, kemudian
mengukur arus yang menuju ke titik cabang dan yang menuju ke masing-masing
resistor, pengukuran arus menggunakan alat amperemeter. Kemudian melanjutan
pengukuran untuk nilai tegangan sumber yang berbeda dan mencatat hasil yang
diperoleh. Setelah itu mengembalikan
alat dan bahan yang telah
dipakai.
TEORI
Rangkaian listrik adalah susunan
komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi
satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam
suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut
berada dalam keadaan terbuka. Rangkaian
listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian
listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung). Selain
memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu
jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan
berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka
input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang lain.
( 1.1)
Rangakain listrik paralel adalah
suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang
menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang
lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan
tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan
seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah
lampu tersusun paralel, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu
yang lain tidak akan ikut mati. [2]
( 1.2 )
Hasil pengukuran beda potensial
pada resistor R1 dan R2 (nilainya berbeda) yang disusun secara seri menunjukkan
hasil yang berbeda, namun jika diukur arus yang melewati kedua resistor maka
diperoleh pengukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara
parallel, diperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui setiap
resistor berbeda, namun pengukuran tegangan pada setiap resistor sama. Fakta ini menunjukkan bahwa jenis
susunan resistor menentukan besar nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik
dalam rangkaian.
Pada
susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan, yang berarti jika
tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya
tegangan sumber. Sedangkan jika resistor disusun paralel, maka resistor
berfungsi sebagai pembagi arus, yang berarti jika kuat arus listrik yang
melewati setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai yang sama dengan arus
total sebelum titik percabangan (Hukum I Kirchoof).
METODOLOGI EKSPERIMEN
Alat
dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang terlaksananya eksperimen Power Supply AC/DC, 0-12 V 1 buah, Resistor 2 buah
dengan nilai berbeda, Basicmeter 90 1 buah, Kawat penghubung secukupnya.
Eksperiment ini terbagi menjadi dua kegiatan yaitu merangkai seri resistr, dan
merangkai parallel resistr.
Adapun kegiatan pertama mengenai rangkaian seri. Pertama-tama kita memastikan semua perangkat eksperimen telah tersedia, dan berfungsi dengan baik. Kemudian merangkai alat dengan susunan seri 2 resistor
kemudian melakukan pengukuran pada tegangan masing-masing resistor, untuk
mengukur tegangan digunakan voltmeter kemudian mencatat hasil yang diperoleh,
setelah itu, mengukur arus yang mengalir
melewati masing-masing resistor menggunakan amperemeter dan terakhir mengukur
tegangan sumber yang berbeda kemudian mencatat hasil yang diperoleh.
Pada kegiatan kedua, kita memulai dengan membereskan rangkaian seri tadi sehingga kita dapat merangkai lainnya, yakni merangkai alat dengan susunan paralel 2 resistor.
Setelah rangkaian siap, kita melakukan pengukuran tegangan pada masing-masing resistr. untuk mengukur tegangan digunakan voltmeter
kemudian mencatat hasil yang diperoleh, kemudian mengukur arus yang menuju ke titik cabang dan
yang menuju ke masing-masing resistor, pengukuran arus menggunakan alat
amperemeter. Kemudian melanjutan pengukuran untuk nilai tegangan sumber yang
berbeda dan mencatat hasil yang diperoleh. Setelah itu mengembalikan alat dan bahan yang telah dipakai.
Variabel Operasional
1. Variabel kontrol = Resistor
2. Variabel manipulasi = Tegangan Sumber
3. Variabel respon = Kuat arus listrik dan tegangan.
Definisi Operasional Variabel
1. Resistor adalah dua alat yang diletakkan secara seriyang akan
di ukur beda potensialnya, kuat arus diantara keduanya maupun sebelum dan
sesudah alat tersebut. Satuan resistor ini adalah Ohm (Ω).
2. Tegangan Sumber yaitu alat yang disambungkan ke piranti
resistor sebagai sumber tegangan yang diubah-ubah skalanya 3 V, 6 V,
9 V dan 12 V.
3. Kuat arus listrik adalah banyaknya arus listrik yang terbaca
melalui amperemeter dalam (miliAmpere) sedangkan tegangan adalah besarnya yang
terukur pada voltmeter dalam satuan Volt (V).
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA
Hasil Percobaan
Kegiatan 1. Rangkaian Seri Resistor
Tabel 1. Hubungan tegangan sumber terhadap kuat arus listrik dan
tengangan rangkaian seri
No.
|
Tegangan
Sumber (V)
|
Kuat Arus
Listrik (mA)
|
Tegangan pada
(V)
|
Tegangan pada
(V)
|
||
Sebelum
|
Antara
|
Setelah
|
||||
1
|
3
|
|
|
|
|
|
2
|
6
|
|
|
|
|
|
3
|
9
|
|
|
|
|
|
4
|
12
|
|
|
|
|
|
Kegiatan 2. Rangkaian Paralel
Resistor
Tabel 2. Hubungan tegangan sumber terhadap kuat arus listrik dan
tengangan rangkaian paralel
No.
|
Tegangan
Sumber (V)
|
Kuat Arus
Listrik (mA)
|
Tegangan pada
(V)
|
Tegangan pada
(V)
|
||
Sebelum cabang
|
Melalui
|
Melalui
|
||||
1
|
3
|
|
|
|
|
|
2
|
6
|
|
|
|
|
|
3
|
9
|
|
|
|
|
|
4
|
12
|
|
|
|
|
|
Analisis data
Kegiatan 1.
Rangkaian Seri Resistor
Seperti yang
tertera pada tabel pengamatan, yakni pada setiap tegangan sumber memiliki kuat
arus listrik (I) yang sama dari sebelum
R1, antara R1dan R2, dan setelah R2. Maka
dari itu, praktikan mengambil contoh satu data dari tegangan sumber senilai 3
volt.
Maka resistor
pengganti susunan seri yaitu:
Gamabar
3. Titik pada rangkaian dalam pengukuran kuat arus listrik
Dalam percobaan ini adapun nilai dari piranti-piranti yang
digunakan sebagai berikut:
Tegangan sumber
= 3 V, 6 V, 9 V dan 12 V
Resistor 1 = 56 Ω
Resistor 2 = 150
Ω
Arus yang mengalir setiap tegangan yang diberikan adalah:
1.
Menggunakan
tegangan sumber 3 Volt
2.
Menggunakan
tegangan sumber 6 Volt
3.
Menggunakan
tegangan sumber 9 Volt
4.
Menggunakan
tegangan sumber 12 Volt
Tabel 3.Hubungan atara tegangan
dan arus listrik rangkaian seri
No.
|
Tegangan Sumber (V)
|
Arus listrik (mA)
|
|
Teori
|
Praktikum
|
||
1
|
3
|
|
|
2
|
6
|
|
|
3
|
9
|
|
|
4
|
12
|
|
|
Tegangan pada Resistor pertama adalah:
1.
Menggunakan
tegangan sumber 3 Volt
2.
Menggunakan
tegangan sumber 6 Volt
3.
Menggunakan
tegangan sumber 9 Volt
4.
Menggunakan
tegangan sumber 12 Volt
Tegangan pada Resistor kedua adalah:
1.
Menggunakan
tegangan sumber 3 Volt
2.
Menggunakan
tegangan sumber 6 Volt
3.
Menggunakan
tegangan sumber 9 Volt
4.
Menggunakan
tegangan sumber 12 Volt
Tabel 4.Hubungan atara tegangan sumber dan tegangan pada R1dan
R2
No.
|
Tegangan
Sumber (V)
|
Tegangan pada R1 (V)
|
Tegangan pada R2 (V)
|
||
Teori
|
Praktikum
|
Teori
|
Praktikum
|
||
1
|
3
|
|
|
|
|
2
|
6
|
|
|
|
|
3
|
9
|
|
|
|
|
4
|
12
|
|
|
|
|
Kegiatan 2.
Rangkaian Paralel Resistor
Menggunakan tegangan sumber 3 Volt
Dan
akan
diperoleh:
Karena
, maka didapat resistro pengganti rangkaian paralel yaitu:
Dalam paralel resistor memiliki hambatan pengganti sebesar:
1.
Menggunakan tegangan
sebesar 3 Volt
2.
Menggunakan tegangan
sebesar 6 Volt
3.
Menggunakan tegangan
sebesar 9 Volt
4.
Menggunakan tegangan
sebesar 3 Volt
Tabel 5. Hubungan atara tegangan
sumber dan tegangan pada R1dan R2
No.
|
Tegangan Sumber (V)
|
Kuat Arus listrik (mA)
|
|
Teori
|
Praktikum
|
||
1
|
3
|
|
|
2
|
6
|
|
|
3
|
9
|
|
|
4
|
12
|
|
|
PEMBAHASAN
Pada kegiatan pertama dimana resistor dirangkai secara
seri. Kuat arus pada rangkkaian seri adalah sama untuk semua titik. Adapun hasil eksperimen pada tegangan sumbernya 3 V menunjukkan bahwa kuat
arus listrik sebelum R1 sebesar
, antara R1&R2
dan setelah R2 menghasilan nilai yang sama sebesar
.. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada R2
. Pada tegangan sumber 6 V menunjukkan bahwa kuat arus listrik sebelum R1 sebesar
, antara R1&R2
dan setelah R2 menghasilan nilai yang sama sebesar
. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada
R2
Pada tegangan sumber 9 V menunjukkan bahwa kuat arus listrik sebelum R1 sebesar
, antara R1&R2
dan setelah R2
menghasilkan nilai yang sama sebesar
. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada
R2
. Pada tegangan sumber 2 V menunjukkan bahwa kuat arus listrik sebelum R1 sebesar
, antara R1&R2
dan setelah R2
menghasilkan nilai yang sama sebesar
. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada
R2
. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kuat arus yang mengalir sebelum R1, antara R1 dan R2,
dan setelah R2 pada rangkaian seri ini adalah sama dan dapat dibuktikan bahsa dimanapun
besicmeter tersebut di letakkan akan menghasilkan nilai yang sama. Dan tegangan
pada R1 dan R2, memiliki hasil yang sama dengan tegangan sumbernya.
Sedangkan
pada kegiatan kedua yang disusun secara parallel, diamana hasil percobaan yang
dilakukan adaalah tegangan sumber 3 V menunjukkan bahwa kuat arus listrik
sebelum cabang sebesar
, melalui R1 sebesar
dan melalui R2
. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada
R2 sebesar
. Pada tegangan sumber 6V menunjukkan bahwa kuat arus
listrik sebelum cabang sebesar
, melalui R1 sebesar
dan melalui R2
. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar dan tegangan pada R2 sebesar
. Pada tegangan sumber 9 V menunjukkan
bahwa kuat arus listrik sebelum cabang sebesar
melalui R1 sebesar
dan melalui R2
. Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada
R2 sebesar
Pada tegangan sumber 12V menunjukkan bahwa kuat arus
listrik sebelum cabang sebesar
, melalui R1 sebesar
dan melalui R2
Sedangkan
tegangan pada R1 sebesar
dan tegangan pada
R2 sebesar
. Pada percobaan
kedua kuat arus yang masuk sebelum titik percabangan tidak sama dengaqn jumlah
kuat arus yang masuk pada R1 dan R2. Sehingga percobaan
pada kegiatan dua dianggap tidak berhasil karena beberapa factor yang mungkin
diantaranya adalah kesalahan dalam merangkai alat.
SIMPULAN
Dari dua kegiatan yang dilakukan pada percobaan rangkaian seri dan parallel
dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis rangkaian listrik yakni seri dan
parallel adapun rangkaia campuran adalah perpaduan antara kedua rangkaian
tersebut. dapat dituliskan Vs= V1+V2. Sedangkan pada rangkaian
parallel, resistor berfungsi sebagai pembagi arus yang berarti jika kuat arus
listrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai yang
sama dengan arus total sebelum titik percabangan. It= I1+I2..
REFERENSI
[1]Alisa,
Muhammad. 2013. Pengertian Rangkaian Seri dan Paralel. www.muhammad94aliza.blogspot.com.
Diakses 31 Maret 2014
[2] Halliday,
David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Penuntun
Fisika Dasar 2 Laboratorium Fisika Universitas Negeri Makassar 2014
terimakasih banyak gan untuk infonya
BalasHapussalam Rajalistrik.com